Selasa, 07 Maret 2017

Krisis Ekonomi Keluarga Indonesia karena Rokok


BERITAHANGAT5
- Setiap hari, lebih dari 600 juta batang rokok dibakar di Indonesia. Pembelian rokok oleh keluarga Indonesia selama 2013 diperkirakan mencapai lebih dari Rp 605 miliar sehari atau Rp 221 triliun setahun.

Tingginya konsumsi rokok itu sejalan dengan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi rokok. Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 menunjukkan rokok menjadi pengeluaran ketiga tertinggi orang Indonesia dalam kelompok makanan sebesar 13,80 persen.

Pengeluaran untuk rokok hanya kalah terhadap pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi sebesar 29,05 persen dan padi-padian sebesar 14,02 persen. Pengeluaran rokok itu sebanding dengan pengeluaran untuk sayur-saturan ditambah telur dan susu.

Pola pengeluaran itu sama untuk seluruh kelompok ekonomi masyarakat. Namun, makin sejahtera mereka, porsi pengeluaran mereka terhadap rokok makin besar dan menduduki peringkat kedua, mengalahkan pengeluaran untuk padi-padian, ikan, telur-susu, maupun sayur dan buah.

Ditengah besarnya porsi konsumsi masyarakat Indonesia terhadap rokok itu, Dewan Perwakilan Rakyat justru menggagas Rancangan Undang-Undang Pertembakauan untuk melindungi petani tembakau, buruh pabrik dan industri rokok.

Meski rokok terbukti menjerat masyarakat dalam kemiskinan, namun perhatian kesejahteraan masyarakat itu justru luput dari pantauan. Karena itu, keberpihakan pemerintah terhadap keluarga miskin Indonesia untuk mengeluarkan mereka dari jerat kemiskinan ditunggu.





Pendaftaran Resmi Sakuratoto1 dan Sakuratoto2 bisa di klik gambar di bawah ini :

Pendaftaran Sakuratoto.com : KLIK DISINI
Atau juga bisa klik gambar di bawah ini :



Pendaftaran Sakuratoto2.com : KLIK DISINI
Atau juga bisa klik gambar di bawah ini :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar